Start Langka Inter Milan di Era Cristian Chivu Tanpa Sekali Pun Imbang
Musim 2025/2026 jadi awal yang menarik bagi Inter Milan di bawah pelatih baru, Cristian Chivu. Tim ini memasuki bulan Desember tanpa satupun hasil imbang, baik di Serie A, kompetisi Eropa, maupun Coppa Italia.
Fakta ini menjadikannya start paling unik sejak era musim 1940–1941, saat klub yang saat itu bernama Ambrosiana, terakhir mengalami situasi serupa.
Dalam 19 pertandingan yang sudah dijalani, Inter meraih 14 kemenangan dan 5 kekalahan. Itu berarti setiap laga selalu menghasilkan pemenang — tidak ada hasil seri yang tercatat. Pola ini tidak biasa di sepak bola modern, apalagi untuk tim besar seperti Inter.
Kenapa Start Seperti Ini Bisa Terjadi
Filosofi Chivu: Menang atau Kalah, No Draw
Di bawah arahan Cristian Chivu, Inter tampaknya mengadopsi mentalitas “menyelesaikan pertandingan” — bukan sekadar mengejar hasil seri. Chivu, mantan pemain Nerazzurri dan pemenang treble 2010, sejak awal memanggil kembali semangat juang tim.
Filosofi ini terlihat sejak laga pembuka: saat menghadapi Torino di Serie A 2025/2026, Inter menang telak 5–0. Ini jadi sinyal bahwa mereka ingin mendominasi dan menyelesaikan laga dengan kemenangan — bukan menyeret hasil ke imbang.
Efek dari Transisi Formasi dan Mentalitas Baru
Selain soal mental menang/kalah, Chivu juga membawa perubahan taktik dan semangat baru ke ruang ganti. Banyak pemain kunci kembali tampil solid, pertahanan diperbaiki, dan gaya bermain ditata ulang.
Adaptasi ini membuat Inter tampil lebih agresif, tidak mudah puas dengan hasil seri. Tim tampil untuk menang atau kalah dengan terhormat, tapi tidak ingin sekadar aman dengan draw.
Risiko & Tantangan di Balik Statistik Menarik
Namun, meskipun angka menunjukkan tren menang atau kalah, pola tanpa imbang bukan tanpa risiko. Ada beberapa potensi dampak negatif.
-
Hasil ekstrem bisa bikin inkonsistensi: menang besar suatu saat, tapi bisa keok jika tak mampu tampil maksimal. Kekalahan akan terasa lebih berat daripada jika ada opsi draw sebagai pengaman.
-
Stres kompetitif tinggi: mental “menang atau kalah” mungkin membuat pemain lebih tertekan, karena kesalahan kecil bisa langsung berbuah kekalahan.
-
Sulit jaga stabilitas: saat menghadapi tim tangguh, strategi all-out mengejar menang bisa berbalik jadi bumerang jika tim gagal tampil apik.
Selain itu, perubahan formasi dan gaya bermain di bawah Chivu meskipun memberi energi baru, masih butuh waktu agar benar-benar solid. Ketidaksiapan bisa bikin hasil goyah kapan saja.
Implikasi Untuk Musim Inter ke Depan
Start tanpa hasil imbang ini bisa jadi pedang bermata dua. Di satu sisi, menunjukkan bahwa Inter punya mental juang yang tinggi untuk menang. Itu bisa menjadi modal besar dalam perebutan scudetto, perburuan gelar domestik maupun di Eropa.
Di sisi lain, manajemen dan pemain harus siap menerima konsekuensi: tekanan setiap laga meningkat, sedikit kesalahan bisa mahal. Oleh karena itu, konsistensi performa, kestabilan mental, dan kedalaman skuad bakal jadi kunci untuk menghadapi masa depan.
Kalau Chivu berhasil menjaga semangat juang ini, sambil mempertahankan keseimbangan fisik dan mental, kombinasi kemenangan dan kekalahan bisa lebih acceptable daripada hasil imbang stagnan.

Tidak ada komentar: