Bayern Sebut Newcastle “Bodoh” Beli Woltemade dengan Harga £69 Juta
Dalam dunia transfer sepakbola yang makin dipenuhi angka fantastis, satu kisah belakangan ini mencuri perhatian. Newcastle United memecahkan rekor klub mereka untuk mendatangkan striker asal Jerman, Nick Woltemade, dari VfB Stuttgart dengan harga sekitar £65–69 juta.
Tapi yang panasnya bukan cuma nominal — seorang petinggi Bayern Munich, Karl-Heinz Rummenigge, malah menyebut pembelian ini “bodoh”. Bagaimana respon semua pihak? Mari kita ulas.
Kenapa Bayern Sebut “Bodoh”
Karl-Heinz Rummenigge, yang pernah jadi ikon di Bayern dan kini menjabat sebagai anggota dewan pengawas, mengkritik Newcastle karena dianggap terlalu berlebihan dalam memenuhi tuntutan harga Stuttgart.
Menurut Rummenigge, pihaknya bersama beberapa petinggi Bayern lainnya seperti Uli Hoeneß, Herbert Hainer, Jan Dreesen, dan Max Eberl, menolak meneruskan tawaran karena dianggap “nilai yang tidak bisa diterima”.
Ia bahkan menyebut Stuttgart beruntung karena berhasil menemukan “seseorang yang bodoh” yang bersedia membayar sebesar itu.
Reaksi Newcastle dan Bagaimana Woltemade Merespons
Sukar Ditekan
Manajer Newcastle, Eddie Howe, menanggapi kritik tersebut dengan tegas bahwa harga transfer bukanlah hal utama. Menurutnya, pasar transfer sudah mengatur sendiri nilai sebuah pemain, dan klub sepenuhnya percaya pada potensi Woltemade.
Howe mengakui ada tekanan di awal karena nilai transfer tinggi dan waktu adaptasi yang singkat, tapi ia menilai sang pemain sudah menunjukkan kualitas yang diharapkan.
Woltemade Sendiri
Sementara itu, Woltemade menanggapi komentar Bayern dengan tenang. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kendali atas nominal yang dibayar klub, dan lebih memilih fokus membuktikan kemampuan di lapangan. Bagi Woltemade, harga tinggi hanyalah bentuk kepercayaan, bukan beban yang harus ditakuti.
Penampilan Awal yang Meningkatkan Percaya Diri
Di awal petualangannya bersama Newcastle, Woltemade langsung memberikan kesan positif. Ia berhasil mencetak gol penting di beberapa pertandingan awal Premier League, termasuk saat menghadapi tim besar seperti Arsenal. Penampilan itu membuat publik mulai percaya bahwa transfer ini tidak sepenuhnya berlebihan.
Howe memuji adaptasi cepat sang pemain meski waktu latihan bersama tim sangat terbatas. Ia menilai Woltemade tak hanya punya naluri mencetak gol, tapi juga kemampuan bermain kolektif dan kontribusi besar terhadap pergerakan tim.
Apa Artinya Semua Ini untuk Masa Depan
Standar Transfer yang Terus Naik
Kasus Woltemade menunjukkan bagaimana nilai transfer pemain terus melonjak setiap musimnya. Apa yang dulu dianggap “mahal” kini sudah menjadi standar baru di pasar sepakbola modern, terutama di Premier League.
Tekanan Psikologis bagi Pemain
Label “transfer mahal” sering kali membebani pemain muda. Namun Woltemade terlihat mampu menghadapinya dengan tenang, berfokus pada permainan, dan menepis kritik lewat performa nyata di lapangan.
Peran Manajemen Klub
Newcastle membuktikan bahwa mereka berani mengambil risiko finansial demi mendapatkan talenta yang dipercaya bisa memberikan dampak besar. Sebaliknya, Bayern lebih memilih berhati-hati dalam mengelola anggaran transfer mereka, memperlihatkan perbedaan filosofi antara dua klub besar tersebut.
Perubahan Paradigma di Sepakbola Inggris vs Bundesliga
Kritik dari Bayern bisa juga dianggap sebagai reaksi terhadap tren pengeluaran besar-besaran klub Premier League. Kompetisi Inggris memang dikenal memiliki kekuatan finansial yang jauh lebih besar dibandingkan Bundesliga, membuat perbandingan nilai transfer menjadi topik sensitif di Eropa.
Transfer Woltemade ke Newcastle bukan hanya tentang angka besar, tapi juga soal persepsi, ekspektasi, dan tekanan. Bayern menyebut langkah itu “kebodohan”, namun Newcastle dan Woltemade memilih untuk membalas kritik lewat performa.
Waktu akan membuktikan apakah pembelian ini adalah langkah cerdas atau sekadar pemborosan. Satu hal yang pasti, Woltemade sudah memulai perjalanannya dengan cukup meyakinkan.

Gabung dalam percakapan